Khadijah dan Asiyah, Dua Muslimah Inspirasi Wanita
Sejarah Islam dikemas penuh dengan wanita inspirasional dan berpengaruh serta membuat dampak besar dalam masyarakat. Wanita-wanita ini sangat mandiri dan memiliki pendirian yang teguh dalam menjalankan ajaran agama Allah SWT.
Yakni Khadijah RA, istri Nabi Muhammad SAW dan Asiyah, istri Firaun. Mengapa keduanya disebut menjadi sosok muslimah inspiratif?
Khadijah RA yang Luar Biasa
Khadijah merupakan seorang pengusaha yang mendapatkan uang dari hasil jerih payahnya sendiri dan dihormati dalam seluruh lapisan masyarakat. Khadijah juga diberi gelar Al-Thahirah (perempuan suci). Gelar ini disematkan karena di masa jahiliah dia menikah dua kali, sebelum akhirnya mendampingi manusia paling agung, Nabi Muhammad SAW.
Suami khadijah yang kedua meninggal dunia ketika Khadijah masih dalam usia muda. Khadijah melanjutkan hidup dengan cara berdagang dengan dibantu hamba sahaya yang menjajakan perdagangannya.
Ketika memilih untuk menikah, Khadijah mencari seorang lelaki baik yang karakteristiknya penuh dengan kebaikan dan kejujuran daripada sekadar mencari status dan uang.
Meskipun Khadijah pintar berdagang, tetapi tetap hormat dan menyayangi sang suami. Ketika Raulullah SAW pertama kali menerima wahyu sebagai utusan Allah, Khadijah lalu menyenangkan hati Rasulullah. Ketika itu, Rasulullah benar-benar dilanda kecemasan yang luar biasa.
Khadijah juga menjadi wanita yang pertama memeluk Islam sebelum Rasulullah berdakwah di kalangan para sahabat lainnya.
Meskipun pintar mencari uang, tetapi Khadijah tetap mengutamakan suami dan keluarga. Allah memberikan pilihan bagi wanita apakah wanita itu mau bekerja atau tidak. Selama wanita bisa menjaga kehormatannya, setia pada suaminya dan taat kepada aturan Allah, Insyaallah pahala tetap menjadi miliknya.
Asiyah, Istri Firaun
Wanita bersejarah kedua yang membuat Muslimah takjub adalah Asiyah, istri Firaun Mesir. Kisahnya bisa dipandang menyedihkan dan memilukan tetapi juga inspiratif.
Asiya mengangkat Nabi Musa menjadi anak yang hebat melalui cinta, dukungan dan perlindungan seorang ibu. Asiya merawat Musa seperti anak yang ia lahirkan dari rahimnya sendiri.
Hal lain yang menakjubkan tentang Asiyah adalah meskipun suaminya seorang tiran jahat, ia sama sekali tidak seperti itu. Asiyah adalah wanita dengan iman yang kuat dan luar biasa.
Asiyah menolak dan berjuang melawan penindasan. Keimanannya tidak pernah goyah meskipun disiksa secara mengerikan oleh suaminya, Firaun saat dia menolak untuk mengakui suaminya adalah Tuhan.
Kekuatan dan ketabahan Asiyah mencerminkan kehidupan ini tidak hanya ada di dunia. Kehidupan yang kekal abadi ada di akhirat. Pesan yang bisa diambil dari kisah Asiyah ini adalah kita sebagai wanita seharusnya tidak pernah takut untuk melawan penindasan.
Asiyah, satu dari empat wanita yang dirindukan surga menjadi role model wanita kuat yang mampu mempertahankan keimanannya meski mengalami tekanan dari suami, yang juga seorang raja.
Profil Asiyah, ibu Nabi Musa AS mematahkan stigma wanita yang selalu dalam posisi lemah dan kalah akibat tindakan suaminya. Allah SWT kemudian menjadikan Asiya penghuni surga utama bersama Siti Maryam, Siti Khadijah istri Rasulullah SAW, dan Siti Fatimah putri Nabi Muhammad SAW.
Sumber : Wolipop.detik.com
Belum ada Komentar untuk "Khadijah dan Asiyah, Dua Muslimah Inspirasi Wanita"
Posting Komentar
Jangan lupa share ya kak, agar memberikan manfaat kepada yang lain...