close

Kisah Erwin Bocah Kelas 2 SD, Pergi Sekolah Sembari Jualan Bakso dan Siomai


SETIAP orang punya masalah dalam hidupnya. Level kesulitan yang dihadapi pun bermacam-macam. Itu kenapa Anda jangan pernah merasa paling menderita.

Ujian ini datangnya dari Tuhan dan jika Anda bisa melewatinya dengan ikhlas, maka percayalah Tuhan akan membalasnya dengan sesuatu yang indah di kemudian hari. Apa yang dialami bocah yang satu ini bisa menjadi pembelajaran dan refleksi diri supaya mau terus bersyukur dengan apa yang dimiliki sekarang.

Adalah Erwin, bocah kelas 2 sekolah dasar ini menjadi bukti kalau hidup memang harus dijalani dan masalah apa pun harus dihadapi dengan hati yang ikhlas. Di usianya yang masih kecil, dia sudah merasakan pahitnya kehidupan. Tapi, dia tak pernah merasakan demikian. Erwin tetap bahagia dengan caranya sendiri.

Kisah Erwin viral di media sosial. Akun @_allysael yang membagikan kisahnya. Dapat dijelaskan di sana, bocah 9 tahun itu ialah anak dari pasangan Imas dan Uyus Isnaeni mesti memikul gerobak bakso tahu di pundaknya setiap hari setiap dia pergi ke sekolah. Ya, Erwin ke sekolah membawa tas dan gerobak di atas tubuhnya.

Kondisi ini dia alami karena keterbatasan ekonomi keluarganya. Dia sendiri yang mau untuk melakukan hal tersebut agar tetap bisa bersekolah dan sedikit membantu kedua orangtuanya.

Erwin bersekolah di Madrasah Ibtidaiah (MI) Al Muttaqin Desa Cinta Negara Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Orangtua dia merantau di luar kota dan itu kenapa akhirnya juga dia mau memikul gerobak bakso tahu dan siomainya ke sekolah. Dia mengaku tak pernah malu melakukan hal tersebut.

"Mau membantu meringankan beban orangtua," kata Erwin dalam keterangan tersebut.

Meski berjualan, Erwin mengaku tak pernah bolos sekolah. Dia sadar betul, apa yang dia perjuangkan itu dari hasil keringatnya sendiri dan dia tak pernah mau menghambur-hamurkan rezeki untuk hal yang tidak penting. Erwin berjualan saat waktu istirahat sekolah.

Untuk upah yang didapat, Erwin menjelaskan kalau dirinya hanya mendapat jatah 30 persen dari setiap penghasilan yang didapatkan. Ini karena gerobak siomai dan bakso tahunya bukan miliknya sendiri. Ada mandornya.

Mau tahu berapa upah yang diterima Erwin? Bocah berusia 9 tahun ini menuturkan kalau dirinya per hari mengantongi uang Rp 5 ribu atau Rp 6 ribu. Erwin mengeluh dengan upah tersebut? Tidak pernah! Dia malah bersyukur dengan hal itu karena dia bisa menabung untuk dirinya sendiri dan untuk kedua orangtuanya.

Bukan sekadar upah yang sepertinya kecil, beban tubuh menjadi cerita lain di hidup Erwin. Gerobak bakso tahu dan siomaynya terbilang berat. Jarak yang meski ditempuh bocah ini setiap hari dari rumah ke sekolah sekitar 200 meter.

Kalau letih, Erwin menjelaskan, dirinya akan beristirahat dan kemudian melanjutkan perjalanannya ke sekolah. "Kalau capek, ya, berhenti dulu," katanya.

Di usianya yang masih kecil, Erwin sadar betul kalau dirinya tak seperti anak lain. Tapi, dengan semangat yang besar dan penuh ikhlas menjalani hidup, dia tetp bahagia melewati ini semua. Semoga apa yang dialami Erwin bisa menjadi pelajaran buat kita semua. Amin. Semangat!

Belum ada Komentar untuk "Kisah Erwin Bocah Kelas 2 SD, Pergi Sekolah Sembari Jualan Bakso dan Siomai"

Posting Komentar

Jangan lupa share ya kak, agar memberikan manfaat kepada yang lain...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel